Selasa, 22 Februari 2011

endourology

ENDOUROLOGY
(Lecture D 4 Poltekes Malang)
BESUT DARYANTO
SMF UROLOGY RS SAIFUL ANWAR MALANG
INDIKASI OPERASI PADA BPH
BPH yang sudah menimbulkan komplikasi ( Retensi urine, Batu buli, Infeksi berulang, Hematuria berulang dan Penurunan fungsi ginjal )
Medikamentosa gagal
Pilihan penderita
PEMILIHAN JENIS OPERASI BPH
TURP ( Trans Uretra Resection of the Prostat/ reseksi prostat trans uretra ) : merupakan pilihan pada pasien dengan volume prostat kurang dari 80 sd 100 cc
Open prostatektomi di indikasikan pada pasien dengan volume prostat lebih dari 80 sd 100 cc
Komplikasi TURP lebih sedikit dibandingkan open prostatektomi
Keuntungan TURP
Lama rawat lebihi pendek
Recovery lebih cepat
Komplikasi lebih sedikit
Perawatan post operasi lebih mudah
Persiapan operasi TURP di ruangan
Lebih sederhana dibanding open prostatektomi
Tidak perlu cukur rambut pubis
Tidak perlu dilakukan lavement karena dimungkinkan terjadi buang air besar saat operasi
Antibiotika profilaksis diberikan di kamar operasi
TURP ( Kamar Operasi )
Antibiotika profilaksis diberikan 30 menit sebelum operasi ( tergantung obat yang diberikan )
Posisi litotomi
Irigan yang dipakai untuk TURP adalah aquadest steril ( kecuali pada pemakaian alat TUR in Saline/ TURIS)
Ketinggian irigan 60 cm dari ketinggian pasien
Operasi harus dihentikan apabila terjadi TUR sindrome meskipun operasi abru berlangsung
TUR Syndrome
Merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi ( sekitar 1 sd 2 %)
Tanda-tandanya: bisa terjadi penurunan kesadaran, mual sd muntah, penurunan nadi dan peningkatan tekanan darah serta hiponatremia  )
Tindakan yang dilakukan : operasi dihentikan, diberikan diuretik ( furosemide ) dan koreksi natrium
Preventive : operasi tidak terlalu lama ( 60 sd 90 menit ), ketinggian irigan diperhatika.
Perawatan Pasca TURP di ruangan
Spoeling yang dipakai Nacl 0,9 %
Boleh dilakukan traksi maksimal 24 jam
Spoeling dihentikan setelah urine jernih
Kateter dilepas setelah urine jernih tanpa spoleing
Saat melepas kateter tidak perlu dilakukan bladder traing terlebih dahulu
Lama rawat secara normal tidak lebih dari 5 hari
OPEN UROLOGI
OPERASI BATU URETER
OPERASI BATU BULI
OPERASI HIDROCELE
Persiapan operasi ureterolititomi
BOF/ Plain Foto Abdomen pre operatif pada pasien dengan batu opague
Setelah dilakukan foto langsung dikirim ke kamar operasi dan pasien tidak boleh berdiri karena letak batu dapat berubah
Tidak perlu dilakukan Xray pada batu non opague
Ureterolitotomi
Posisi lumbotomi ada batu ureter proksimal
Insisi lumbotomi pada batu ureter proksimal
Posisi terletang pada batu ureter distal
Insisi gibson pada batu ureter distal
Pada batu ureter distal dapat dilakukan insisi midline infra umbilikal atau pfannenstiel
Perawatan pasca operasi di ruangan
Infus segera dilepas setelah intake cukup
Kateter dilepas setelah 24 jam ( tidak boleh dilakukan bladder training)
Drain dilepas bila produksi kurang atau sama dengan 20 cc selama 24 jam ( darin harus dikosongkan setiap hari )
Produksi urine harus dicatat setiap hari
Mobilisasi sedini mungkin, lama rawat rata rata 3 sd 4 hari.
VESICOLITOTOMI
Diindikasikan pada batu buli besar ( >3 cm ) dan multiple
Insisi midline infraumbilikal atau pfannenstiel
Kateter dipasang selama 7 hari
Drain dilepas 1 sd 2 hari setelah kateter bila produksi kurang atau sama dengan 20 cc selama 24 jam
Bila terjadi leakage yang ditandai produksi darain yang bertambah setelah lepas kateter maka harus dipasang kateter ulang selama 1 minggu dan evaluasi ulang.
HIDROCELECTOMI
Pada anak insisinya trans inguinal sekaligus untuk melakukan koreksi bila didapatkan hernia
Pada dewasa insisinya adalah trans skrotal
Pada hidrocle funiculi dilakukan ekstirpasi intoto
Pada hidrocele testis dilakukan eksisi dan marsupialisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar