Selasa, 22 Februari 2011

kardioversi dan defibrilasi

Kardioversi & defibrilasi
( penatalaksanaan dysritmia dg terapi listrik)
By Erni Y. Skep Ns
Kardioversi
Pengertian, adalah merupakan tindakan pengobatan non farmakologi yang direncanakan untuk menghentikan dysritmia/ aritmia selain Ventrikel Fibrilasi, menggunakan aliran listrik secara singkat & sinkron.
Sinkron, yaitu energi yg diberikan jatuh beberapa detik setelah defibrilator menangkap gelombang QRS dari EKG & waktu terjadi 0,02 – 0,04 detik setelah gelombang R.
Tujuan  & indikasi kardioversi
Tujuan :
  1. M’hentikan SVT dan VT
  2. Optimalkan fungsi jantung pasca bedah jantung atau BMV  dg irama A.Fibrilasi/ A.flutter kronik
Indikasi :
  a. Dysritmia akut terminal
  à SVT & VT dg nadi yg tdk respon thp obat anti dysritmia yg dpt ¯ hemodinamik
  b. M’hentikan dysritmia kronik àA.fibrilasi/   A. flutter  
Syarat kardioversi
a. Amplitudo QRS tinggi
b. Gelombang & interval EKG jelas, sehingga gelb P, QRS, T dapat dibedakan
c. Dindaing dada terbuka atau letak elektrode tdk mengganggu letak padle
d. Direncanakan, agar kondisi fisik & mental optimal
Energi yg diindikasikasikan
Dasar pengobatan pre kardioversi
1.Antikoagulant, diberikan pd dysritmia kronik, seperti : A. fib, A.flutterà utk mencegah emboli.
2.Anestesi, utk menidurkan pasien  & mengurangi rasa sakit kardioversi, mis diprivan 1-2 mg/kg BB
3.Digitalis, dpt diteruskan sbg dosis pemeliharaan
4.Cordaron, diberikan 2 jam ssblm kardioversi, dosisnya 200- 400 mg ( spy energi yg diberikan tahan lama )
5.Bl terpasang pacemaker maka jarak dari generator ± 10 cm
Prosedur kardioversi
Persiapan pasien :
1.Dipuasakan 4-6 jam seblm tindakan
2.Ada hasil lab serum elektrolit
3.Jelaskan prosedur tindakan
4.Ajarkan latihan nafas & batuk
5.Surat ijin tindakan (inform consent)
6.Rekam EKG lengkap
7.Perbaiki k/u jika terjadi hipoxia, asidosis, hiperkalemia, hipokalemia, hipotensi
Cont’
Persiapan Alat:
1.Alat defibrilator (monitor & padle siap pakai)
2.Trolly emergensi lengkap dg obat2an emergensi
3.Bagging dg terpasang sungkup muka
4.Slang o2
5.Mesin suction siap pakai & catheter suction
6.Infus set & cairan Dex.5%/NS 0,9%
7.Elektrode chest lead 3-5 buah
8.Tensimeter & stetoskope
9.Jelly
continue
10. Kain kasa
11. Oxymetri
12. Dyspossable spuit 2,5 ml (3 buah), 10 ml(2 buah)
13. Diprivan (obat anestesi), dormikum/ vallium
14. O2 dinding / portable siap pakai
15. Tong spatel
16. Mayo/ goudel sesuai ukuran
17. Standart infus
18. plester, bengkok & tissu
Pelaksanaan
1.Hubungi personil tim yg terdr dr: dokter kepala dan asisten, 3 perawat (utk tindakan kardioversi, tind. Emergensi/ ACLS, obat2an & dokumentasi)
2.Buka baju pasien agar tdk m’halangi letak padle
3.Pasang infus dg Dex.5 % & O2 nasal
4.Anestesi dg diprivan sesuai dosis 1-2 mg/kgBB
5.Siapkan peralatan, dekatkan pasien & yakinkan alat2 siap pakai
6.Hubungkan defibrilator dg sumber listrik, nyalakan dan pasang monitor EKG
7.Monitor ABC
Cont’
8. Tekan tombol sinkron, yakinkan tanda sinkron ada pada setiap gelob. QRS
9. Pilih energi yang diperlukan sesuai dengan jenis dysrythmia
10. Pegang kedua padle dg satu tangan, beri jelly & ratakan pd bagian metal dari padle
11. Letakkan padle pd dada pasien dg posisi standart atau anteroseptal dan anteropos terior dan tekan tombol charge.
12. Jika energi sudah terisi & defribilator menunjukkan tanda siap pakai, beri perhatian dg suara yg jelas ”KARDIOFERSI SIAP” lihat sekeliling jangan ada anggota tim yg msh kontak dg pasien atau alat2 yg berhub.dg pasien
13. Beri tekanan ±10 kg pd ke2 padle, kaji ulang EKG
Cont’
14. Tekan tombol discharge di kedua padle scr bersamaan sampai energi diberikan
15. Padle jangan diangkat, kaji ulang gambaran EKG kalau perlu dilakukan utk yg ke2 atau ke3 dg enrgi yg > tinggi
16. Kaji ABC selama & setelah melakukan kardioversi
17. Jika berhasil (irama synus), bersihkan dada pasien & padle dr jelly
18. Perhatikan dada pasien apakah ada luka bakar
19. Beritahukan pd pasien bahwa tindakan sudah selesai
20.Rapikan pasien , alat & dokumentasi keadaan
Post Tindakan Kardioversi
1.Obs. K/u pasien dg ketat (dpt terjadi rflek vagus: utk m’hindari pasang goudel: bersihkan lendir di jln nafas, kaji gerakan pernafasan dangkal/dlm.
2.Monitor TTV (TD, nadi, RR, kesadaran) & EKG: sampai stabil 15 mnt pertama & 30 mnt kedua.
3.Pertahankan posisi pasien tidur terlentang tanpa bantal & kepala extensi keatas
4.Hitung intake cairan dan output
5.Jika pasien sdh bangun (kesadaran baik), orientasikan kesekeliling ruangan
Cont’
6. Minuman / makanan kecil dpt diberikan
7. Kaji ulang keluhan pasien
8. Obat digoxin mulai diberikan setelah sadar spt biasanya sbg dosis pemeliharaan
9. Amiodaron 2×200 mg setelah sadar biasanya sbg dosis pemeliharaan
10. Amiodaron 2×200 mg stlh tindakan slm 3-5 hr agar irama tetap sinus ritme.
11. Pemberian antikoagulan diteruskan jika diberikan
12. Rapikan pasien & alat2 setelah tindakan
Cont’
13. Bl k / u stabil, pindahkan pasien ke r.rawat
14. Informasikan hal2 yg diintruksikan (mis. Obat2an sesuai dosis) & perawatan lanjutan.
* Posisi padle anterolateral
1.Padle letakkan dekat sternum bagian atas pd ICS ke2 & ke3
2.Padle anterior kiri pdgrs axilarry tepat di ICS ke5
* Letak Anteroposterior
1.Diapex
2.Diintra scapula (punggung belakang)
Defibrilasi
adalah suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik dlm waktu yg singkat secara asynkron.
Alat yang digunakan :
1.defibrilatorà alat yg dapat m’berikan syok listrik & m’nyebabkan depolarisasi sementara dr jantung yang denyutnya tdk teratur, shg timbul kembali aliran listrik jtg yg terkoordinasi.energi dialirkan mll padle.
Cont’
2. Jelly  & Elektrode Pads: jelly utk m’hantarkan aliran listrik, jelly dioleskan pada padle. Elektrode pads utk m’nangkap perub. Aksi potensial listrik jantung, m’jadi gambar EKG
3. Troli emrgensi: sbg alat pendukung kegiatan emergensi, dimn didlmnya terdpt peralatan & obat2 emergensi scr lengkap
Energi yg digunakan:
360 joule
TUJUAN:
Menghentikan VF & VT tanpa nadi.
-Bila defibrilasi pd VF berhasil, tp timbul VF lagi maka defibrilasi m’gunakan energi terakhir yg digunakan.
-Bila defibrilasi hrs dilakukan 3× berturut2, mk tindakan hrs dilakukan dg cepat tanpa diselingi dg ventilasi atau kompresi.
Alasan Defibrilasi hrs segera dilakukan:
a.Pasca henti jantung umumnya irama VF
b.Pengobatan paling efektif utk VF
c.Makin lambat defibrilasi dilakukan, makin kurang kemungkinan keberhasilannya.
d.VF cenderung berubah jd asistole dlm bbrp menit
Prosedur Defibrilasi
1.Dekatkan defibrilator dg pasien, hubungkan dg sumber listrik.
2.Nyalakan defibrilator
3.Yakinkan modul yg dipakai Asinkron
4.Pilih energi yg diperlukan yaitu 360 joule dg cara memutar / m’geser tombol energi
5.Pegang ke2 padle pada satu tangan, beri jelly & ratakan pd bagian metal padle
6.Letakkan padle pada dada pasien dg posisi standar atau anteroposterior
Cont’
7. Tekan tombol CHARGE energi. Tunggu sampai energi terisi penuh à banyak macamnya tergantung dr defibrilator yang dipakai,ada yg ditandai dg bunyi atau nyala lampu
8. Jika energi sdh terisi beri aba2 dg suara keras & jelas “Defibrilasi Siap” lihat sekeliling, jangan ada lagi anggota tim yang msh kontak dg pasien atau alat2 yg berhub. dg pasien, termasuk operator defibrilator.
9. Beri tekanan pd ke2 padle ± 10kg, kaji ulang EKG
Cont’
10. Tekan tombol DISCHARGE dike2 padle scr bersamaan, padle jangan diangkat, kaji ulang EKG pd layar monitor defibrilator, apakah msh VF/VT tanpa nadi, bila masih, lakukan utk ke2 atau ke3 kali dg energi 360 joule
Catatan:
Jangan lakukan cek pulsasi diantara shock 1, ke2,ke3 kecuali ada perubahan gambaran EKG.
11. Bila 3× berturut2 dilakukan defib. Tdk berhasil, lakukan CPR & ACLS dilanjutkan.
Cont’
12. Jika berhasil, kaji ABC
13. Bersihkan dada pasien & padle dr jelly
14. Perhatikan  dada pasien apakah ada luka bakar.
15. Rapikan pasien, alat & lakukan dokumentasi.
Macam2 defibrilator lain:
AED(automatic external defibrilator):
adalah defibrilator otometis yg dpt dipakai o/ orang awam tanpa hrs mengenali defib. Akan scr otomatis m’instruksikan operatornya perlu atau tdk dilakukan defibrilasi pd pasien henti jantung.
TCP(Pacu Jantung Transcutan)
Adalah external/ non invasif pacing/ transchestpacing/ external trans thorasie pacin.
Indikator:
1.Bradikardia yg tdk respon obat2an
2.Bersifat sementara sampai pacu jantung trans venous tersedia atau penyebab bradikardia teratasi
3.Dpt dicoba pd Asistole
Prosedur tindakan TCP
1.Elektrode diletakkan pd ddg dada atau punggung pasien yg posisi standart atau anteroposterior.
2.Tentukan modul pacu jantung yg akan dipakai, DEMAND atau FIXED RATE
3.Tentukan rate atau frekwensi yg dibutuhkan
4.Tentukan output yg diperlukan
5.Beri analgesik atau sedative
6.Tekan tombol START

Tidak ada komentar:

Posting Komentar